Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung
dengan batasan yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai
seperangkat tujuan (O’Brien dan Marakas 2009). Sistem informasi dalam
suatu pemahaman yang sederhana dapatdidefinisikan sebagai satu sistem
berbasis komputer yang menyediakaninformasi bagi beberapa pemakai dengan
kebutuhan yang serupa (Sutono, 2007). Sistem informasi adalah kombinasi
dari people, hardware, software, jaringan komunikasi, sumber-sumber
data, prosedur dan kebijakan yang terorganisasi dengan baik yang dapat
menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan menyebarluaskan informasi
dalam suatu organisasi (O’Brien dan Marakas 2009).
Sistem informasi memuat berbagai informasi penting mengenai orang,
tempat, dan segala sesuatu yang ada di dalam atau di lingkungan
sekitarorganisasi. Informasi sendiri mengandung suatu arti yaitu data
yang telahdiolah ke dalam suatu bentuk yang lebih memiliki arti dan
dapatdigunakan untuk pengambilan keputusan. Data sendiri merupakan
fakta-faktayang mewakili suatu keadaan, kondisi, atau peristiwa yang
terjadiatau ada di dalam atau di lingkungan fisik organisasi. Data tidak
dapatlangsung digunakan untuk pengambilan keputusan, melainkan harus
diolah lebih dahulu agar dapat dipahami, lalu dimanfaatkan dalam
pengambilan keputusan.
Sistem informasi mengandung tiga aktivitas dasar di dalamnya,
yaitu: aktivitas masukan (input), pemrosesan (processing), dan
keluaran(output). Tiga aktivitas dasar ini menghasilkan informasi yang
dibutuhkanorganisasi untuk pengambilan keputusan, pengendalian operasi,
analisispermasalahan, dan menciptakan produk atau jasa baru.
Masukanberperan di dalam pengumpulan bahan mentah (raw data), baik
yangdiperoleh dari dalam maupun dari lingkungan sekitar
organisasi.Pemrosesan berperan untuk mengkonversi bahan mentah menjadi
bentuk yang lebih memiliki arti. Sedangkan, keluaran dimaksudkan untuk
mentransferinformasi yang diproses kepada pihak-pihak atau aktivitas
aktivitas yang akan menggunakan. Sistem informasi juga membutuhkanumpan
balik (feedback), yaitu untuk dasar evaluasi dan perbaikan ditahap input
berikutnya(Sutono, 2007).
Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan
piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan
transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri
dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen
sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dair sumber daya sistem informasi
untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk
pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya
informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh
tingkat manajemen.
Definisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang
umum dikenal orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu
(intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi,
manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini
menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah
“data base”.
2.2 Sistem Informasi Manajemen
2.3 Perkembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM)
• kekurangpahaman para pemakai tentang komputer,
• kekurangpahaman para spesialis bidang informasi tentang bisnis
dan peran manajemen,
• relatif mahalnya harga perangkat komputer, serta
• terlalu berambisinya para pengguna yang terlalu yakin dapatmembangun sistem informasi secara lengkap sehingga dapatmendukung semua lapisan manajer.
2.4 Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam Bisnis dan Industri
2.5 Internetworking
4.1 KEGUNAAN ATAU FUNGSI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PERUSAHAAN
4.1.1 Pengertian Sistem Informasi
Beberapa kegunaan atau fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
4.1.2 Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan Kegiatan Manajemen
Menurut O’Brien dan Marakas (2009) tujuan dari sistem
informasi manajemen adalah: menyediakan informasi yang dipergunakan di
dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang
diinginkan manajemen; menyediakan informasi yang dipergunakan dalam
perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan;
menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Ketiga tujuan
tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki
akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara
menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka
mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi
kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dam dipergunakan dalam semua
tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan
keputusan).
Sesungguhnya, konsep sistem informasi telah ada sebelum
munculnyakomputer. Sebelum pertengahan abad ke-20, pada masa itu
masihdigunakan kartu punch, pemakaian komputer terbatas pada
aplikasiakuntansi yang kemudian dikenal sebagai sistem informasi
akuntansi.Namun demikian para pengguna – khususnya dilingkungan
perusahaan -masih mengesampingkan kebutuhan informasi bagi para manajer.
Aplikasiakuntansi yang berbasis komputer tersebut diberi nama
pengolahan dataelektronik (PDE).
Pada tahun 1964, komputer generasi baru memperkenalkan prosesorbaru yang
menggunakan silicon chip circuitry dengan kemampuanpemrosesan yang
lebih baik. Untuk mempromosikan generasikomputer tersebut, para produsen
memperkenalkan konsep sisteminformasi manajemen dengan tujuan utama
yaitu aplikasi komputeradalah untuk menghasilkan informasi bagi
manajemen. Ketika itumulai terlihat jelas bahwa komputer mampu mengisi
kesenjanganakan alat bantu yang mampu menyediakan informasi
manajemen.Konsep SIM ini dengan sangat cepat diterima oleh
beberapaperusahaan dan institusi pemerintah dengan skala besar
sepertiDepartemen Keuangan khususnya untuk menangani
pengelolaananggaran, pembiayaan dan penerimaan negara.Namun demikian,
para pengguna yang mencoba SIM pada tahap awalmenyadari bahwa penghalang
terbesar justru datang dari para lapisanmanajemen tingkat menengah –
atas.
Perkembangan konsep ini masih belum mulus dan banyak organisasi
mengalami kegagalan dalam aplikasinya karena adanya beberapahambatan, misalnya:• kekurangpahaman para pemakai tentang komputer,
• kekurangpahaman para spesialis bidang informasi tentang bisnis
dan peran manajemen,
• relatif mahalnya harga perangkat komputer, serta
• terlalu berambisinya para pengguna yang terlalu yakin dapatmembangun sistem informasi secara lengkap sehingga dapatmendukung semua lapisan manajer.
Sementara konsep SIM terus berkembang, Morton, Gorry, dan
Keendari Massachussets Institute of Technology (MIT) mengenalkan
konsepbaru yang diberi nama Sistem Pendukung Keputusan (Decision
SupportSystems - DSS). DSS adalah sistem yang menghasilkan informasi
yangditujukan pada masalah tertentu yang harus dipecahkan ataukeputusan
yang harus dibuat oleh manajer.
Perkembangan yang lain adalah munculnya aplikasi lain, yaituOtomatisasi
Kantor (office automation - OA), yang memberikanfasilitas untuk
meningkatkan komunikasi dan produktivitas paramanajer dan staf kantor
melalui penggunaan peralatan elektronik.
Belakangan timbul konsep baru yang dikenal dengan nama
Artificial Intelligence (AI), sebuah konsep dengan ide bahwa komputer
bisadiprogram untuk melakukan proses lojik menyerupai otak manusia.Suatu
jenis dari AI yang banyak mendapat perhatian adalah ExpertSystems (ES),
yaitu suatu aplikasi yang mempunyai fungsi sebagaispesialis dalam area
tertentu.Semua konsep di atas, baik PDE, SM, OA, DSS, EIS, maupun
AImerupakan aplikasi pemrosesan informasi dengan menggunakankomputer dan
bertujuan menyediakan informasi untuk pemecahanmasalah dan pengambilan
keputusan (Sutono, 2007).
Internet dan teknologi lainnya yang terhubung serta
aplikasi-aplikasinya telah mengubah cara operasi bisnis dan cara orang
bekerja, sebaik bagaimana sistem informasi mendukung proses bisnis,
pengambilan keputusan, dan keuntungan kompetitif. Sehingga, saat ini
banyak bisnis menggunakan teknologi internet untuk penggunaan website
yang memungkinkan mereka dapat menjalankan proses bisnisnya dan membuat
aplikasi e-bisnis yang inovatif (O’Brien dan Marakas 2009).
E-bisnis didefinisikan sebagai penggunaan teknologi internet untuk
bekerja dan menguasai proses bisnis, e-commerce, dan enterprise
collaboration antara sebuah perusahaan dengan konsumennya, suplier, dan
stakeholder bisnis lainnya. Hakikat dari e-bisnis dapat
digeneralisasikan sebagai sebuah pertukaran nilai secara online. Semua
pertukaran online informasi, uang, sumber daya, jasa, atau kombinasi
dari semuanya berada di bawah payung e-bisnis. Perusahaan-perusahaan
bergantung pada aplikasi e-bisnis untuk (1) memperbaharui proses bisnis
internal, (2) implementasi sistem e-commerce dengan konsumen dan suplier
mereka, dan (3) mempromosikan enterprise collaboration antara tim
bisnis dan tim kerja.
Enterprise collaboration system melibatkan penggunaan software untuk
mendukung komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi antara anggota tim
network dan tim kerja. Sebuah bisnis mungkin menggunakan intranet,
internet, ekstranet, dan network lainnya untuk mengimplemtasikan
beberapa sistem. Sebagai contoh, karyawan dan konsultan eksternal
mungkin berasal dari sebuah virtual team yang mengunakan intranet
perusahaan dan internet untuk e-mail, video conference, e-discussion
groups, dan halaman web dari work-in-progress information untuk
menggabungkan dalam proyek bisnis.
E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut
konsumen, manufaktur, service providers dan pedagang perantara
(intermediaries) dengan menggunakan jaringan-jaringan komputer (komputer
networks) yaitu internet (www.binushacker.net).
E-commerceatau bisa disebut perdagangan elektronik atau e-dagang adalah
penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui
sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan
komputer lainnya yang melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran
data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem
pengumpulan data otomatis.
O’Brien dan Marakas (2009) menyatakan bahwa e-commerce adalah
menjual, membeli, memasarkan dan memebrikan pelayanan pada produk ,
jasa, dan informasi pada network komputer yang bermacam-macam. Saat ini,
banyak bisnis yang menggunakan internet, ekstranet, intranet, dan
network lainnya untuk mendukung setiap tahap proses komersial, termasuk
semua bentuk promosi, penjualan, dan customer support dalam setiap World
Wide Web untuk keamanan internet dan mekanisme pembayaran yang
meyakinkan proses pengiriman dan pemabyaran. Sebagai contoh, sistem
e-commerce termasuk website internet untuk penjualan online, akses
ekstranet untuk database inventori oleh konsumen besar, dan penggunaan
intranet perusahaan oleh penjualan untuk mengakses record konsumen untuk
customer relationship management.
Internetworking adalah suatu bentuk hubungan kerjasama yang terjalin
dengan menggunakan sarana teknologi informasi yaitu jaringan kerja
komputer (computer network) berbentuk internet, ekstranet dan intranet.
O’Brien dan Marakas (2009) menjelaskan bahwa bentuk hubungan kerjasama
yang terjalin padainternetworking adalah dengan menggunakan sarana
teknologi informasi yaitu jaringan kerja komputer (computer network)
berbentuk intranet, ekstranet dan internet. Intranet adalah jaringan
komputer yang penggunaannya sangat terbatas hanya untuk pihak-pihak
tertentu dalam perusahaan. Jaringan ini memungkinkan karyawan dalam
suatu perusahaan dapat saling berkomunikasi, berbagi informasi, bekerja
sama dan melakukan aktivitas lainnya yang dapat mendukung proses bisnis.
Keseluruhan implementasi jaringan tersebut merupakan bentuk kerja sama
perusahaan, baik di dalam perusahaan maupun dengan perusahaan lainnya.
Sedangkan ekstranet adalah jaringan yang memanfaatkan teknologi
internet, yang hanya sebatas menghubungkan perusahaan dengan pemasok,
pelanggan dan mitra bisnis dari perusahaan tersebut. Jadi, ekstranet
memungkinkan mitra bisnis suatu perusahaan untuk mengakses situs web
intranet tertentu dan database perusahaan.
Internet adalah suatu jaringan komputer yang terhubung satu sama
lain, yang dapat menjangkau ke seluruh dunia (Seminar, 2004). Perusahaan
biasanya memanfaatkan jaringan ini untuk pemasaran, penjualan dan semua
aplikasi yang berhubungan dengan pelanggan. Aplikasi yang paling sering
digunakan adalah situs website. Nugroho (2004) berpendapat, website
merupakan sekumpulan halaman (webpages), yang dimulai dengan halaman
depan (homepage), yang memberikan berbagai informasi, iklan dan program
interaksi.
Menurut O’Brien dan Marakas (2009)dengan menggunakan
internetworkingperusahaan sebagai internetworked enterprises dapat
memperoleh bussines value antara lain:
- Mengatasi hambatan geografis yaitu dengan menyediakan costumer service yang lebih baik dengan mempersingkat waktu dalam memenuhi permintaan konsumen. Selain itu hal ini dapat mempercepat cash flow sebab pembayaran sudah dilakukan secara on line, karena perusahaan juga melakukan kerja sama dengan perusahaan perbankan. Mendapatkanrevenue baru dari penjualan on line.
- Mengatasi hambatan waktu, karena dengan menggunakan IT yang berbasis jaringan, informasi yang dibutuhkan maupun informasi yang disampaikan dari perusahaan kepada pihak-pihak terkait dapat dilakukan pada saat itu juga dalam hitungan detik.
- Mengatasi hambatan biaya, kolaborasi antara perusahaan dengan bussines partner (customer dan supplier) serta para pekerja dapat dilakukan dengan lebih efisien dengan menggunakan intranet, ekstranet dan internet. Karena komunikasi yang terjalin baik dengan bussines partner ataupun dengan para pekerja berlangsung secara interaktif maka kualitas bisnis dan pelayanan yang dihasilkan dapat lebih baik. Pada akhirnya mampu menarik konsumen-konsumen baru, karena pemasaran yang diterapkan sudah berbasis web yang dapat diakses secara global.
- Mengatasi hambatan struktural, yaitu dengan mendukung linkages untuk mecapai keunggulan yang kompetitif. Dengan adanya bisnis yang berbasis e-commerce website maka pelaksanaan transaksi terhadap supplier dancustomer dapat dilakukan perusahaan dengan lebih fleksibel. Selain itu secara tidak langsung perusahaan juga dapat membantu menumbuhkan kesetiaan customer dan supplier melalui peningkatan pelayanan yang berbasis web tersebut. Sebagai contoh baik supplier,customer ataupun pekerja sekalipun dapat dengan mudah menyampaikan saran maupun keluhan-keluhan demi peningkatan kenyamanan pelayanan, dengan menghiraukan jabatan struktural dan organisasi. Hilangnya hambatan struktural ini dapat membantu terbentuknya pasar baru dan jaringan distribusi yang lebih luas.
3.1 Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam Sebuah Perusahaan
Sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah
organisasi . sistem informasi memiliki peran dalam menunjang kegiatan
bisnis operasional,menunjang manajemen dalam pengambilan keputusan, dan
menunjang keunggulan strategi kompetetif organisasi.
Peran sistem informasi manajemen untuk mencapai keunggulan strategis
dapat dicontohkan pada suatu perusahaan yang mutuskan untuk mengubah
seluruh datanya menjadi basis data dengan alat penghubung standar
(seperti alat penghubung browser web) sehingga memungkinkan berbagi
informasi dengan para sekutu-sekutu bisnis dan pelanggannnya. Basis data
yang terstandarisasi dan dapat diakses melalui browser web mencerminkan
pergeseran posisi perusahaan secara strategis.
Persaingan merupakan kunci penentu keberhasilan sebuah organisasi
bisnis. Strategi persaingan yang diterapkan oleh bisnis/industri mampu
memberikan keunggulan organisasi, dengan memperhatikan faktor biaya,
mutu dan kecepatan proses. Keunggulan kompetitif akan membawa organisasi
pada kemampuan mengendalikan pasar dan meraih keuntungan usaha.
Strategi bisnis menjadi pusat yang mengendalikan strategi organisasi dan
strategi informasi. Perubahan pada salah satu strategi membutuhkan
penyesuaian, agar tetap setimbang.
Hubungan antara strategi kompetitif perusahaan dan manfaat
penggunaan sistem informasi dikembangkan melalui beberapa lapisan, mulai
dari perencanaan, analisa dan perancangan. Sejalan dengan semakin
luasnya pemanfaatan teknologi informasi di lingkungan bisnis, maka
pemisahan antara teknologi informasi dan strategi kompetitif perusahaan
semakin tidak terlihat. Hal ini karena seluruh strategi kompetitif
perusahaan harus memiliki teknologi informasi.
Strategi perusahaan berbasis sistem informasi perlu dibuat karena
sumber daya yang dimiliki perusahaan sangat terbatas, sehingga harus
dimanfaatkan secara optimal. Strategi ini juga digunakan untuk
meningkatkan daya saing atau kinerja perusahaan karena para kompetitor
memiliki sumberdaya teknologi yang sama dan memastikan bahwa aset
teknologi informasi dapat dimanfaatkan secara langsung maupun tidak
langsung dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan, baik berupa
peningkatan pendapatan mapun pengurangan biaya. Selain itu, strategi
perusahaan berbasis sistem informasi digunakan untuk mencegah terjadinya
kelebihan atau kekurangan investasi serta menjamin bahwa teknologi
informasi yang direncanakan benar-benar menjawab kebutuhan bisnis
perusahaan akan informasi.
4.1 KEGUNAAN ATAU FUNGSI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PERUSAHAAN
4.1.1 Pengertian Sistem Informasi
Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah sistem yang cukup kompleks.
Sistem ini dapat berjalan dengan baik apabila semua proses didukung
dengan teknologi yang tinggi, sumber daya yang berkualitas, dan yang
paling penting komitmen perusahaan. Sistem Informasi Manajemen berguna
untuk mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan
dalam sebuah organisasi. Sistem Informasi Manajemen bertujuan
menghasilakn informasi yang berguna untuk perusahaan. Kegiatan ini
mendukung proses bisnis perusahaan dan perlu diperhatikan untuk
kelangsungan perusahaan. Oleh karena itu, komitmen perusahaan untuk
menjalankan Sistem Informasi Manajemen haruslah sangat tinggi agar
proses yang terjadi dilantai produksi menjadi menguntungkan bagi
perusahaan.
Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna
bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan
informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan
untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang
diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka
terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen adalah
supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan
keputusan manajemen, baik yang menyangkut keputusan-keputusan rutin
maupun keputusan-keputusan yang strategis. Sehingga SIM adalah suatu
sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun
informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Beberapa kegunaan atau fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
- Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
- Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis
- Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
- Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi
- Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi
- Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
- Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem
Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah
transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan
sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan
persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang
yang tersedia.
Sistem Informasi Manajemen untuk Pendukung Pengambilan Keputusan.
Sebuah sistem keputusan, yaitu model dari sistem dengan mana keputusan
diambil, dapat tertutup atau terbuka. Sebuah sistem keputusan tertutup
menganggap bahwa keputusan dipisah dari masukkan yang tidak diketahui
dari lingkungan. Dalam sistem ini pengambil keputusan dianggap
mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya
masing-masing.
4.1.2 Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan Kegiatan Manajemen
Sistem Informasi Untuk Pengendalian Operasional. Pengendalian
operasional adalah proses pemantapan agar kegiatan operasional
dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian operasional
menggunakan prosedur dan aturan keputusan yang sudah ditentukan lebih
dahulu. Sebagian besar keputusan bisa diprogramkan.
Sistem Informasi Untuk Pengendalian Manajemen. Informasi
pengendalian manajemen diperlukan oleh manajer departemen untuk mengukur
pekerjaan, memutuskan tindakan pengendalian, merumuskan aturan
keputusan baru untuk diterapkan personalia operasional, dna mengalokasi
sumber daya.
Sistem Informasi Untuk Perencanaan Strategis. Tujuan perencanaan
strategis adalah untuk mengembangkan strategi dimana suatu organisasi
akan mampu mencapai tujuannya. Horison waktu untuk perencanaan strategis
cenderung lama, sehingga perubahan mendasar dalam organisasi bisa
diadakan.
Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan Fungsi Organisasi. Sistem
informasi manajemen dapat dianggap sebagai suatu federasi subsistem yang
didasarkan atas fungsi yang dilaksanakan dalam suatu organisasi.
Masing-masing subsistem membutuhkan aplikasi-aplikasi untuk membentuk
semua proses informasi yang berhubungan dengan fungsinya,walaupun akan
menyangkut database, model base dan beberapa program komputer yang biasa
untuk setiap subsistem fungsional. Dalam masing-masing subsistem
fungsional, terdapat aplikasi untuk proses transaksi, pengendalian
operasional, pengendalian manajemen, dan perencanaan strategis.
V. KESIMPULAN dan SARAN
5.1 Kesimpulan
Sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah
organisasi . Sistem informasi memiliki peran dalam menunjang kegiatan
bisnis operasional,menunjang manajemen dalam pengambilan keputusan, dan
menunjang keunggulan strategi kompetetif organisasi.
5.2 Saran
Sebaiknya sistem informasi juga mencakup semua kegiatan di perusahaan tidak cuma di bidang organisasi dalam perusahaan.
VI. DAFTAR PUSTAKA
# Natalia, N. 2011. Apakah Sistem Informasi Mendukung Strategi Perusahaan?www.jtanzilo.com[diakses
tanggal 19 Desember 2011]
# http://nda-aping.blogspot.comtanggal 19 Desember 2011]
# id.wikipedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar